Rabu, 17 Agustus 2011

PERKEMBANGAN PENDIDIKAN TINGGI KEPERAWATAN


Pendahuluan
     Dari berbagai aspek pembangunan nasional, pembangunan dalam bidang pendidikan merupakan bagian yang paling mendasar dalam pengembangan sumber daya manusia, sebagaimana tertuang dalam system pendidikan nasional bahwa pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu sumber daya manusia yang memiliki keunggulan tertentu serta kreatifitas cipta karya yang bernilai tinggi.
     Pengembangan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan perlu dilaksanakan secara terpadu, khususnya dalam rangka meningkatkan kemampuan bangsa Indonesia dalam penguasaan IPTEK yang dibutuhkan untuk peningkatan kesejahteraan, kemajuan peradaban, serta keungggulan daya saing bangsa Indonesia
     Dalam upaya peningkatan mutu profesionalisme, system pendidikan tinggi harus memiliki kemampuan untuk mengembangkan sikap dan ketrampilan professional bagi lulusan untuk melaksanakan pekerjaan dalam dunia kerja. Selain itu lulusan akan menjadi masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan professional yang dapat menerapkan, mengembangkan, atau menciptakan ilmu pengetahuan dan tehnologi.

SEJARAH PENDIDIKAN KEPERAWATAN
         Sebelum akhir abad ke XIX
        Perawatan tidak didasarkan pengetahuan → insting/pengalaman
        Peran dan fungsi perawat → sosial
        Sekolah perawat di st. Thomas (London)
        Tahun 1860 atas ide florence Nightingale → perubahan perawat perlu pengetahuan, ketrampilan, dan pembinaan mental
         Setelah PD II
        Profesi perawat berkembang pesat
        Kesadaran masyarakat akan mutu pelayanan kesehatan meningkat → inovasi dan pengembangan pendidikan keperawatan
        Pendidikan keperawatan mulai mempelajari fenomena-fenomena keperawatan → konsep dan teori keperawatan
         Setelah PD II
        Profesi perawat berkembang pesat
        Kesadaran masyarakat akan mutu pelayanan kesehatan meningkat → inovasi dan pengembangan pendidikan keperawatan
        Pendidikan keperawatan mulai mempelajari fenomena-fenomena keperawatan → konsep dan teori keperawatan

Perkembangan pendidikan keperawatan undergraduate
         Sebelum sekolah perawat dikelola di perguruan tinggi → sekolah perawat bermacam-macam
         1870: program pendidikan keperawatan (DI) dikelola RS. Linda Richard lulusan perawat pertama
         1940-1950: sekolah perawat diploma dikelola oleh PT di universitas
         1952: buka program Baccalaureate (sarjana muda) → “assosiate degree program” → diprakarsai DR. Mildred Montag (Amerika)
         1959: universitas Minneasota mendirikan program sarjana → untuk mendapatkan RN
         1965: “ANA” mengkhususkan program sarjana sebagai perawat pelaksana profesional → 4 tahun

Sejarah perkembangan pendidikan keperawatan di Indonesia
         1913: program pendidikan perawat I di RS Semarang
         1914: lulus 2 orang perawat pertama di Indonesia
         1930-1945: persyaratan masuk pendidikan → lulus SR (6 tahun)
RS dan MISI → syarat masuk lulus MULO + 3 tahun pendidikan → lulus “sertifikat Diploma”
         1940: pendidikan keperawatan mengalami perubahan → pola perawat jepang
         1945-1950: masa peralihan: perang kemerdekaan → pendidikan perawat tidak menentu
         1950: SekolaH Guru Perawat di Bandung
         1952: SPR I di RS Rantja Badak (RSHS) Bandung
         1962: Akper Depkes Jakarta
           Akper Depkes Bandung
           Akper St. Carolus Jakarta
         1975: sejarah penting untuk pendidikan keperawatan → “Pusdiknakes Depkes” menetapkan kebijaksanaan dengan menyederhanakan kategori ketenagaan keperawatan dari 24 macam → 2 kategori:
        Tingkat dasar: SPK
        JPT: DIII/SI
         1984: Diberlakukan kurikulum DIII Keperawatan
         1985: PSIK I dubuka di UI
         1994: PSIK FK di Unpad Bandung
         1995: PSIK UI menjadi FIK
         1998: PSIK FK UGM Yogyakarta
         1999: PSIK FK Unair, USU, UNHAS, UNDIP, UNIBRAW
         1999: STIK ST. Carolus Jakarta


HAKEKAT PENDIDIKAN TINGGI KEPERAWATAN ANTARA LAIN:
1. PELAKSANAAN TIGA FUNGSI POKOK PERGURUAN TINGGI
a. Fungsi pendidikan
Pendidikan tinggi keperawatan menyelenggarakan proses pembelajaran melalui system belajar aktif dan mandiri. Pengalaman belajar dirancang untuk mencapai kemampuan akademis atau professional dalam bidang keperawatan. Selain itu dapat menjadi pusat pengembangan IPTEK keperawatan serta masyarakat berpendidikan yang gemar belajar
b. Fungsi penelitian
Pendidikan tinggi keperawatan dapat melakukan penelitian, pengumpulan dan pengolahan informasi yang sesuai dengan keahlian di bidang keperawatan dan dapat berperan sebagai pusat informasi ilmiah keperawatan maupun pusat sumber daya keperawatan
c. Fungsi pengabdian masyarakat
Fungsi ini dapat dilakukan melalui penerapan berbagai IPTEK keperawatan kepada tatanan nyata di masyarakat misalnya pelayanan keperawatan. Pemberian edukasi keperawatan, konseling keperawatan.
Selain tiga fungsi utama tersebut di atas, pendidikan tinggi keperawatan bertanggung jawab dalam mengembangkan budaya perilaku intelektual, menciptakan suasana akademis yang kondusif, menanamkan rasa disiplin, tanggung jawab, dan motivasi adanya hasil yang terbaik
2. PENDIDIKAN KEPERAWATAN SEBAGAI PENDIDIKAN PROFESI
Pendidikan keperawatan sebagai pendidikan profesi harus dikembangkan sesuai kaidah-kaidah ilmu dan profesi keperawatan yang harus memiliki landasan akademik dan keprofesian yang mantap yang tercermin dalam isi dan proses pembelajaran yang dikembangkan dalam lingkungan belajar yang memungkinkan perubahan perilaku dari peserta didik. Kurikulum pendidikan keperawatan berlandaskan kerangka konsep pendidikan antara lain:
Ø  Penguasaaan IPTEK keperawatan
Ø  Menyelesaikan masalah secara ilmiah
Ø  Sikap, tingkah lau, dan kemampuan professional, belajar sendiri secara aktif dan mandiri
Ø  Belajar di masyarakat
Berlandaskan kerangka konsep diharapkan institusi pendidikan mampu:
Ø Menumbuhkan/membina sikap dan tingkah laku professional
Ø Memberi landasan ilmu pengetahuan yang kokoh, baik kelompok ilmu dasar dan penunjang yang diperlukan untuk melaksanakan asuhan keperawatan profesional
Ø Menumbuhkan / membina ketrampilan professional yang mencakup antara lain intelektual, ketrampilan tehnikal, dan ketrampilan interpersonal yang diperlukan untuk melaksanakan asuhan keperawatan
Ø Menumbuhkan/membina kode etik keperawatan yang kokoh dan mantap

3. DASAR PENGEMBANGAN PENDIDIKAN TINGGI KEPERAWATAN
Pengembangan pendidikan tinggi keperawatan juga bertolak dari pengertian tentang ilmu keperawatan yang mencakup ilmu-ilmu dasar seperti ilmu alam, ilmu sosial, dan ilmu perilaku, ilmu biomedik, ilmu kesehatan masyarakat, dan ilmu keperawatan klinik yang aplikasinya menggunakan metode pemecahan masalah secara ilmiah yang ditujukan untuk mempertahankan, menopang, memelihara, dan meningkatkan integritas seluruh kebutuhan dasar manusia

4. BIDANG GARAPAN
Bidang garapan dan fenomena yang menjadi objek studi keperawatan adalah adanya penyimpangan dan tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia (bio-psiko-sosio-spiritual)


PERAN PENDIDIKAN TINGGI KEPERAWATAN
1. Membina sikap pandangan dan kemampuan professional
Diharapkan perawat mampu bersikap dan berpandangan professional, berwawasan keperawatan yang luas, serta mempunyai pengetahuan ilmiah yang memadai dan penguasaan ketrampilan professional yang baik dan benar. Sebagai perawat professional akan diperoleh kepuasan kerja yang akan memacu pencapaian kemampuan melalui penampilan kerja yang baik sehingga kepuasan kerja perawat akan menghasilkan kepuasan pada pemakai jasa keperawatan sehingga meningkatkan citra perawat dan pengakuan masyarakat tentang keperawatan sebagai profesi


2. Meningkatkan mutu asuhan keperawatan dan kesehatan
Pendidikan tinggi keperawatan menimbulkan perubahan yang berarti terhadap cara perawat memandang asuhan keperawatan dan secara bertahap keperawatan beralih dari yang semula berorientasi pada tugas menjadi berorientasi pada tujuan yang berfokus pada asuhan keperawatan efektif dengan menggunakan pendekatan holistic dan proses keperawatan

3. Menyelesaikan masalah keperawatan dan mengembangkan IPTEK keperawtan melalui penelitian
Kerjasama yang terjalin dengan baik antara institusi pendidikan dan pelayanan memungkinkan terjadinya transformasi IPTEK, termasuk teridentifikasinya masalah kesehatan khususnya yang terkait dengan masalah keperawatan untuk penelitian. Tujuan penelitian adalah:
Ø  Menghasilkan jawaban terhadap pertanyaan
Ø  Menghasilkan solusi masalah
Ø  Menemukan dan menafsirkan fakta baru
Ø  Menguji teori berdasarkan fakta baru
Ø  Merumuskan teori baru

4. Meningkatkan kehidupan keprofesian melalui organisasi profesi
Pendidikan tinggi keperawatan akan memfasilitasi perkembangan kehidupan organisasi keperawatan untuk lebih professional. Dengan pendidikan professional perawat sebagai anggota dari suatu organisasi profesi akan lebih memahami dan menghayati peran, tanggung jawab, dan haknya sebagai anggota profesi. Selain itu organisasi profesi akan lebih berperan dalam proses pengembangan dan pembinaan ketrampilan professional dan menerapkan kode etik profesi bagi tiap anggotanya

PROGRAM PENDIDIKAN DIII KEPERAWATAN SEBAGAI PENDIDIKAN PROFESIONALISMA PEMULA
     Program pendidikan DIII Keperawatan yang menghasilkan perawat generalis sebagai perawat professional pemula (Ahli Madya Keperawatan) dikembangkan dengan landasan keilmuwan yang cukup dan landasan keprofesian yang kokoh
     Sebagai perawat professional pemula diharapkan memiliki tingkah laku dan kemampuan professional serta akuntabel dalam melaksanakan asuhan / praktik keperawatan dasar secara mandiri di bawah supervise. Disamping itu mereka diharapkan mempunyai kemampuan mengelola praktik keperawatan professional yang dilakukan sesuai dengan tuntutan kebutuhan klien serta memiliki kemampuan meningkatkan mutu asuhan keperawatan dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan yang maju secara tepat guna